Jumat, 23 Januari 2015

Manfaat gel lidah buaya sebagai pengawet sayuran

Sayuran adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan dan mengandung kadar air yang cukup tinggi. Dengan kandungan kadar air yang cukup tinggi maka ayuran merupakan salah satu komoditas yang rentan terhadap kerusakan bahkan pembusukan. Seiring perkembangan teknologi pengawetan untuk sayuran telah dilakukan. Mulai dari pengawetan yang dilakukan dengan penggunaan teknologi tinggi yaitu metode pengeringan  dan penggunaan bahan kimia berlebihan, juga terdapat pengawetan yang dilakukan secara alami yaitu dengan penggunaan bahan – bahan alami namun tetap menggunakan sebuah teknologi yang canggih. Penanganan yang kurang baik pada produk sayuran menyebabkan produk hortikultura ini banyak kehilangan nilai ekonominya. Perlakuan yang cermat pada komoditi segar akan menambah shelf life time (masa kesegaran) komoditi tersebut.  Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sayuran bagi masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan seharihari karena manfaatnya yang begitu banyak diantaranya adalah sebagai sumber karbohidrat, vitamin dan protein nabati dan mineral. Tentu saja karena berbagai manfaat dari bermacam-macam segi pada setiap jenis sasyuran membuat sayuran menjadi sumber bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Akan tetapi dengan penanganan pemanenan sayur yang tidak tepat dapat mengakibatkan sayur cepat mengalami kerusakan dan pembusukan sehingga kandungan zat gizi yang terdapat dalam sayuran menjadi berkurang.
Lidah Buaya
Aloe vera merupakan tanaman Liliaceae yang mempunyai banyak jumlah spesies yang berbeda, di antara spesies ini hanya satu jenis yang telah lazim digunakan sebagai tanaman obat sejak ribuan tahun yang lalu yaitu Aloe vera atau yang sering disebut dengan nama lidah buaya (Hayati, 2011)
Lidah Buaya atau Aloe vera merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm,bunga berwarna kuning kemerahan (jingga), banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat.
Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh penduduk sebagai tanaman obat keluarga sekaligus tanaman hias karena bentuknya yang tergolong sangat unik. Tanaman lidah buaya disebut sebagai tanaman keabadian karena memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Selain itu, lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, dan penderita HIV/AIDS.
Di negara-negara Amerika,Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.

Kandungan Lidah Buaya
Lidah buaya mengandung air sebanyak  95%. Sisanya berupa bahan aktif antara lain minyak esensial, Asam amino, mineral, vitamin, enzim, dan glikoprotein. Kandungan zat gizi lidah buaya per 100 gram :
Zat Gizi
Kandungan / 100 g Bahan Makanan
Energi (Kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Serat (g)
Abu (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Vitamin C (mg)
Vitamin A (IU)
Vitamin B1(mg)
Kadar Air (g)
4,00
0,10
0,20
0,30
0,10
85,00
186,00
0,80
3,476
4,594
0,01
99,20
Sumber : Departemen Kesehatan R.I., (1992)
Gel lidah buaya mengandung bahan atau zat-zat aktif yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat aktif yang terkandung dan fungsinya di dalam tubuh dan mineral yang terkandung di dalam Lidah buaya dan fungsinya bagi tubuh dapat dilihat pada Tabel :
Tabel Mineral yang terkandung di dalam gel lidah buaya dan fungsinya
No
Jenis Mineral
Fungsi
1
Potassium
Membantu metabolisme karbohidrat dan protein
2
Kalsium (ca)
Menghambat iritasi sel, mengaktifkan enzim pankreatik lipase dan enzim asam.
3
Sulfur (S)
Berpern dalam metabolism protein
4
Besi
Berperan dan pembentukan hemoglobin dalam darah
5
Magnesium
Mengaktifkan enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat
6
Sodium (Na)
Berperan penting dalam absorbsi karbohidrat
Memacu proses maturasi sel darah merah
7
Kuprum (Cu)
Mengaktifkan enzim amylase

Tabel zat-zat yang terkandung di dalam gel lidah buaya
No
Komponen kimia
Kegunaan
1
Lignin
Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi kedalam kulit sehingga memudahkan peresapan gel kekulit untuk menjaga kelembapan
2
Saponin
-          Bahan pencuci sangat baik
-          Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptic
3
Antrakuinon :
Aloin, barbaloin, iso-barbaloin,anthranol, aloe emodin, ant hracenin, aloetic acid
-          Bahan laksatif
-          Penghilang rasa sakit, penghilang racun
-          Mempunyai kandungan antibiotic
-          Senyawa anti bakteri

4
Vitamin B1, B2, Niacinamida, B6, colin, asam folat
Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat
5
Mono dan polisakarida seperti selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa dan rhanosa
-          Memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh
-          Berfungsi untuk memproduksi mucopolisakarida

6
Mineral :
Ca, P, Fe, Mg, Mn, K, Na, Cu
-          Memberi ketahanan terhadap penyakit, menjaga kesehaatan, ddan memberikan vitalitas
-          Berinteraksi dengan vitamin untuk mendukung fungsi-fungsi tubuh

7
Enzim Oksidase, amylase, katalase, lipase dan protease
-          Mengatur proses-proses kimia didalam tubuh
-          Menyembuhkan luka dalam dan luar

8
Asam amino :
Asam aspartat, asam glutamate, alanin, fenilalanin, prolin, valin, leusin, histidin, serin, glisin, arginin, tirosin
-          Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan
-          Untuk sintesa bahan lain
-          Sumber energy

9
Gibberelin
-          Mencegah radang
-          Penyembuhan luka
10
Lectin (protein)
Mencegah radang, anti inflammatory
11
Asam salisilat
Menghasilkan efek analgesic
Sumber : Furnawantih, 2004
Lidah buaya selama ini diketahui merupakan tanaman yang memiliki efek terapeutik yang sangat baik untuk mengatasi luka bakar atau iritasi kulit. Potensi lidah buaya yang mengandung enzim oksidase sebagai antioksidan merupakan hal yang dapat dikembangkan. Hal ini menyiratkan bahwa tanaman lidah buaya berpotensi sebagai bahan pengawet alami terhadap bahan pangan sehingga dapat meningkatkan daya simpan bahan pangan tersebut.
Pengawetan sendiri bertujuan untuk menghambat terjadinya pembusukan bahan pangan dan menjamin kualitas bahan pangan agar tetap terjaga selama mungkin. Salah satu peranan bahan pengawet adalah sebagai antioksidan. Sebagai antioksidan, zat-zat pengawet akan menekan reaksi yang terjadi pada saat pangan berkontraksi dengan oksigen, sinar panas dan beberapa logam sehingga dapat mencegah terjadinya pembusukan dan munculnya noda-noda hitam pada produk pangan.
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat atau menghentikan proses oksidasi, sehingga dapat menyeimbangkan aktifitas radikal bebas. Kaur dan kapoor (2002) menyimpulkan dalam kajiannya bahwa sifat redox yang dimiliki oleh senyawa antioksidan memungkinkan berperan sebagai agen pereduksi, donor hydrogen, pemerangkap singlet oksigen dan pengkelat metal.

Sayuran
Sayuran adalah segala sesuatu yang bersal dari tumbuhan dan mengandung kadar air yang cukup tinggi. Beberapa sayuran dapat langsung dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu sementara yang lainnya ada yang hasrus dimasak terlebih dulu. Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski ummnya sayuran mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah dikalin mengandung zat antioksidan, antibakteri, anti jamur, mmaupun antiracun. (Alfhaizan, 2012)
Namun sering kali sayuraan juga mengandung racun dan antinutrient seperti α-solanin, α-chaconine, enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amylase, dsb), sianida dan sianida precursor, asam oksalat. Tergantung pada konsentrasi senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dapat dimakan nilai gizi dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. (Alfhaizan,2012)
Pengolahan dan penanganan sebelum dilakukan proses pemasakan diprlukan untuk dapat menghilangkan atau mengurangi racun yang ada pada sayuran tersebut. Banyak teknologi yang diciptakan untuk dapat melakukan pengawetan yang baik dengan tidak banyak menghilangkan nilai gizi serta sifat sensoris pada sayuran tersebut. Dengan melakukan metode pengawetan bisa saja dapat mengurangi sifat racun yang ada dalam suatu jenis sayuran dengan tetap mempertahankan mutu organoleptik sayuran itu sendiri.
Untuk mengetahui kemunduran mutu sayuran dapat dilakukan penilaian mengenai hal-hal berikut ini :
a.       Sayuran segar, bersih tanpa noda berwarna hitam dan kecoklatan tanpa luka seperti penyok dan berlubang.
b.      Warna asli sayuran yang cerah, tidak pucat, kulit mengkilap, tidak kusam dan tidak keriput.
c.       Tekstur, Sayuran yang segar biasanya memiliki tekstur yang keras tidak lembek, tangkai masih melekat dan kokoh tidak mudah lepas.
Sayuran yang tidak sehat untuk dimakan ditandai dengan adanya perubahan-perubahan dari ketiga factor perubahan mutu yaitu rupa, warna, dan tekstur sudah terjadi perubahan yang jauh dari aslinya yang masih segar. Hal ini ditandai dengan timbulnya bau yang menyengat sebagai hasil dari fermentasi. (Aminah dan Supraptini,)
Untuk mempertahankan kesegaran sayuran, terdapat beberapa inovasi pengawetan secara alami. Salah satu pengawetan alami tersebut antara lain yaitu pengawetan dengan pemanfaatan gel lidah buaya. Keistimewaaan yang dimiliki oleh lidah buaya terletak pada selnya yang mampu meresap didalam jaringan kulit, sehingga banyak menahan kehilangan cairan yang terlalu banyak dari dalam kulit. (Hartanto dan Lubis, 2002)


Daftar Pustaka
Aminah,N.S. dan Supraptini.2003.Jamur pada buah-buahan, sayuran, kaki lalat dan lingkungan di pasar tradisional dan swalayan.Jurnal Ekologi Kesehatan 2 (3):299-305

Departemen Kesehatan R.I., 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharata

Furnawantih, I.2004. Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya Tanaman Ajaib. Agro Media Pustaka. Jakarta

Hartanto, E.S. dan E.H. Lubis, 2002. Pengolahan Minuman Sari Lidah Buaya (Aloevera linn). Warta IHP/J. Agro-Based Industry
Hayati, K.2011. “Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Staphylococcus Aureus yang diisolasi dari Denture Stomatitis”.Forum Penelitian, II (2):1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar